Minggu, 02 Desember 2012

Motivasi, Surat Dari Ayah dan Ibu

Motivasi "Semangat Hidup"

Video Motivasi Diri.mpg

Perbedaan Simpati dan Empati

Simpati, Empati, semua mengarah kepada perhatian kita untuk orang lain. "Saya mengerti perasaan anda", itu simpati dan ketika kita berkata "saya merasakan apa yang anda rasakan", itu empati yang tentunya terwujud dengan sikap dan perilaku kita. Keduanya penting karena ketika kita memilki rasa itu maka kita bukan termasuk orang yang ber EQ rendah Ketika Kita bersimpati dan berempati terhadap orang lain maka hubungan kita akan meningkat dan menghasilkan saling pengertian, loyalitas dan kedamaian. Kepekaan kita akan terasah, sikap kita akan selalu terkontrol sehingga bila kita sebagai seorang atasan kita akan memilki loyalitas dari bawahan kita, bila kita memilki atasan maka kita akan mendapatkan kepercayaan dari mereka, bila kita suami / istri maka hubungan kita akan selalu terjaga. Jadi mulailah bersimpati dengan empati, lihat sekeliling kita asah kepekaan kita agar kita menjadi orang-orang yang disukai dan selalu dirindukan. Sumber : http://motivasi-jiwa.blogspot.com/search/label/Perilaku

Sikap negatif

Orang dengan sikap negatif selalu mengkritik, Ada beberapa orang selalu mengkritik apa saja yang mereka temui, seakan-akan dimana saja berada segala hal tampak berseberangan dengannya. mereka akan selalu berada di posisi "oposisi", menjadi tandingan untuk segala hal. memang kritik tetap diperlukan. Namun ketika setiap hal menjadi bahan untuk dikritik maka itu menjadi ciri orang negatif termasuk menunjukkan rendahnya EQ mereka. Mereka adalah kritikus karier. Karakter orang negatif dalam mengkritik, mereka akan mengkritik seakan-akan memenangkan sebuah hadiah dalam kontes, mereka menemukan kesalahan pada setiap diri semua orang dalam situasi apapun. Kita sering menemui orang-orang seperti ini ( semoga kita tidak termasuk kedalamnya ), mereka mengatakan kepada semua orang betapa buruknya suatu hal dan menyalahkan seluruh dunia terhadap apa yang menimpa mereka. Orang-orang seperti ini merupakan penghirup energi, mereka akan berusaha tampak santai dengan menenggelamkan diri bersama berpuluh-puluh cangkir kopi atau batangan rokok, namun apapun yang mereka lakukan justru semakin menimbulkan tekanan yang besar terhadap diri mereka sendiri dan orang-orang disekitar mereka, mereka menularkan pesan-pesan negatif seperti wabah penyakit dan menjadikan lingkungan yang lembab menyuburkan tumbuhnya jamur-jamur perasaan negatif. Orang negatif cenderung pesimis dengan sikapnya : * menghabiskan kebanyakan hidupnya dengan mengeluh * mencari yang retak dari cermin kehidupan * tidak melihat donatnya tapi lubangnya * memikirkan resiko daripada manfaat * mengharapkan hal-hal buruk bahkan menciptakannya * melihat usaha orang lain yang separuh sukses adalah separuh kegagalan * membuat seribu alasan untuk sebuah tindakan yang sebenarnya mudah untuk dilakukan * akan berkata " itu hanya kebetulan" ketika kesuksesan digapai oleh orang lain * "Apa saya bilang..." itu kata mereka ketika kegagalan menimpa orang lain Menghindari sikap negatif dengan memandang positif semua hal secara proporsional, mengkritik seperlunya dengan cara-cara yang baik dan bertujuan untuk membangun juga memikirkan apa hal terbaik yang mampu diberikan, serta melupakan kesalahan di masa lalu, maka anda akan menjadi orang yang mampu mengutamakan prestasi di masa depan dalam segala hal dan memandang indah kehidupan. tinggalkan hal-hal negatif di diri anda dan mulailah menjalani hidup dengan nikmatnya Sumber : http://motivasi-jiwa.blogspot.com/search/label/Perilaku

Keren ? kata siapa??

Malam itu, pulang dari shift malam, sekitar jam 11 malam. Keinginan untuk segera sampai ke rumah membuatku memacu motorku dengan kencangnya. Namun tiba-tiba aku dikejutkan dengan munculnya cahaya lampu putih motor didepan-ku, secara reflek segera kuinjak rem motor-untung tidak terjatuh!!. namun aku cukup kaget bercampur kesal, karena ternyata motor yang kukira bergerak menujuku ternyata lampu rem sebuah motor-yang kebetulan lampu malamnya koit- berwarna putih karena mika lampunya diganti oleh empu-nya menjadi putih! Mungkin kita sering menjumpai banyak motor yang di"modifikasi", ada yang di"ceper"-in, dijangkungin, digendutin, dikurusin, atawa lain sebagainya. Atas nama kreatifitas dan "kepuasan" berbagai cara dilakukan dengan tidak mengeluarkan biaya yang sedikit bahkan jutaa-n rupiah keluar, tentunya tidak ada masalah dengan hal tersebut selama masih dalam batasan standar dan tidak mengganggu atau membahayakan. Seperti kasus diatas, terkadang modifikasi tersebut tidak memikirkan efek bagi orang lain, lampu rem yang diubah menjadi putih selain tidak memenuhi standar keselamatan juga sangat mengganggu orang yang berada di belakangnya. Mungkin sebagian kita masih mengganggap itu adalah hal yang keren, cool, atau kita tidak peduli sama sekali, tetapi perlu diingat bahwa hal tersebut dapat mencelakaan orang lain. Ketika tindakan yang kita lakukan membuat orang lain tidak nyaman dan kita tidak peduli dengan hal tersebut maka ada penyakit dalam hati kita, yang mana salah satu penyebab penghalang sebuah kesuksesan. Karena ketika kita ingin dihargai oleh orang lain maka yang pertama kita lakukan adalah menghargai orang lain. Banyak hal yang mungkin kita sadari atau tidak, seringkali tindakan kita membuat orang sekeliling kita menjadi tidak nyaman, maka sifat itu akan mendasari setiap tindakan kita sehingga kita menjadi sebuah pribadi yang tidak disukai, pribadi yang tidak peduli dengan perasaan orang lain. Seperti merokok di tempat umum dan tidak peduli dengan asapnya, mengubah knalpot bersuara meraung-raung yang membuat bangun bayi tetangga, atau mengirim e-mail spam yang membuat jengkel penerimanya. So, mulai dari sekarang posisikan kita menjadi orang lain terhadap tindakan kita, sukakah kita? terganggukah kita? maka dengan cara tersebut kita mampu menjadi pribadi yang disukai dan tentunya sebuah kesuksesan akan dengan mudah kita gapai. Sumber : http://motivasi-jiwa.blogspot.com/search/label/Perilaku

Solusi cerdas

Alkisah di sebuah hutan tampak seekor kera kecil sedang memanjat pohon, tiba-tiba datanglah Angin Utara dan Angin Selatan. Angin Utara berkata" Lihatlah anak kera itu, marilah kita berlomba siapa yang dapat menjatuhkan anak kera itu dari pohon!" "Oke mari kita coba!" Angin Selatan menjawab. Angin Utara dengan kencangnya mulai meniup anak kera tersebut, kera kecil langsung berpegang erat di pohon tersebut sehingga sulit bagi sang Angin untuk menjatuhkannya. Kini tiba giliran Angin Selatan, dengan pelannya ia meniup si kera tersebut. "Ha..ha.. dengan angin kencang saja ia tidak bisa jatuh bagaimana dengan tiupan seperti itu" ejek Angin Utara. Angin Selatan diam saja, ia terus meniup dengan angin sepoi-sepoi sehingga tampak anak kera tersebut menjadi mengantuk, dan tak lama kemudian si anak kera tersebut tertidur dan jatuhlah ia ke tanah. "Terkadang kelembutan dan pendekatan justru lebih mampu memecahkan persoalan dibandingkan kekerasan dan penekanan yang berlebihan" SUmber : http://motivasi-jiwa.blogspot.com/search/label/Perilaku